Mitsubishi Fuso Dominasi Pasar Mobil Niaga

Mitsubishi Fuso Dominasi Pasar Kendaraan Niaga, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), distributor resmi kendaraan niaga dari Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC), menorehkan angka penjualan absolut di tengah trend penjualan pasar kendaraan niaga yang menurun hingga 19% di sepanjang tahun 2019.

Data penjualan retail Mitsubishi Fuso selama tahun 2019 tercatat sebanyak 41,736 unit, cenderung menurun 18.4% jika dibandingkan performa tahun sebelumnya 51,132 unit. Meski begitu Mitsubishi Fuso tetap mendominasi dengan pangsa pasar 44.2%.

Dony Hermawan, Head of PR & CSR KTB, mengatakan “2019 merupakan tahun penuh tantangan, namun kami berhasil mempertahankan dominasi kami dengan pencapaian pangsa pasar 44.2% di tengah kondisi pasar yang melemah. Kami memahami bahwa 2019 merupakan tahun dengan agenda penting Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden sehingga membutuhkan penyesuaian kabinet baru, regulasi baru di berbagai sektor. Kami optimis hal tersebut membawa dampak positif di tahun 2020 dalam memajukan perekonomian dan pembangunan, dan kami siap berkontribusi melalui produk dan layanan Mitsubishi Fuso”.

Mitsubishi Fuso Dominasi Pasar Kendaraan Niaga Secara detail penjualan Colt Diesel di segmen light duty truck (LDT) sebanyak 36,575 unit dengan pangsa pasar absolut 55.4%. Sedangkan FUSO dan Fighter di kelas medium duty truck (MDT) dan heavy duty truck (HDT) sebanyak 5,161 unit dengan pangsa pasar 23.4%, meningkat jika dibandingkan dengan pangsa pasar tahun sebelumnya sebesar 19.2%. Peningkatan pangsa pasar di segmen MDT tak lepas dari kehadiran Fighter yang mulai diluncurkan di tahun 2019 lalu. Sebanyak 15 varian dihadirkan memenuhi berbagai kebutuhan bisnis konsumen di bidang logistik, perkebunan, pertambangan, hingga infrastruktur.

Pencapaian lain yang diraih KTB adalah penghargaan bergengsi sebagai Best Distributor (large size market) 2019 dari Daimler Truck Asia. Penghargaan ini diraih atas pertumbuhan yang cukup signifikan baik dari sisi sales dan customer service. Hal ini semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai pasar penting bagi brand FUSO secara global.

Selain kontribusi penjualan dalam memajukan industri otomotif Indonesia, KTB juga berkontribusi melalui program-program Corporate Social Responsibility (CSR). Di tahun 2019, KTB mendonasikan satu unit FUSO kepada Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang akan dipergunakan sebagai mobil operasional kemanusiaan. Kemudian kontribusi di bidang pendidikan, KTB menyelenggarakan program FUSO Vocational Education Program (VEP) mendonasikan tiga unit kendaraan Colt Diesel kepada tiga sekolah SMK binaan baru, pembekalan pelatihan bagi guru dan siswa murid, donasi peralatan praktek (toolkit), serta pembekalan soft skill melalui FUSO Belajar dan Menginspirasi di 8 kota, dimana karyawan bertindak sebabagai volunteer untuk berbagai ilmu agar siswa mempersiapkan diri memasuki dunia kerja profesional. KTB juga membangun dan merenovasi satu sekolah di Lampung yang terkena bencana Tsunami tahun 2018 lalu. Sedangkan kontribusi di bidang lingkungan, untuk pertama kalinya KTB menggelar FUSO Cleanup Day, sebuah kampanye peduli lingkungan dimana volunteer mengumpulkan sampah plastik dan diserahkan kepada LSM agar didaur ulang menjadi barang yang memiliki nilai jual.

Beberapa regulasi pemerintah selama tahun 2019 juga membawa dampak pada perilaku konsumen yang menjadi tantangan tersendiri bagi KTB. Selama tahun 2019, Kementerian Perindustrian gencar dalam penegakan regulasi over dimension and over loading (ODOL) dan menghimbau bagi para pemangku kepentingan mulai dari agen pemegang merk, karoseri, pemilik dan pengemudi truk. Pemerintah melakukan penindakan tegas dengan pemberian sanksi bagi truk yang tidak mematuhi autran ODOL. Untuk mengakomodasi kebutuhan ini, maka KTB menyediakan Karoseri Portal bagi perusahaan karoseri dan dealer sebagai sumber informasi terkait regulasi khususnya mengenai regulasi muatan truk.

Regulasi lainnya yang juga baru-baru ini diimplementasikan adalah konsumsi bahan bakar Biodiesel B30. KTB menghormati kebijakan Pemerintah dan senantiasa mendukung agar produk Mitsubishi Fuso sesuai dengan kadar bahan bakar B30. KTB meyakini hal ini dilakukan Pemerintah untuk menghemat anggaran impor minyak sawit.

Salah satu alasan mengapa Mitsubishi Fuso siap implementasi bahan bakar B30, karena sebelumnya telah lolos tes uji coba sejauh 40,000km tanpa mengalami kendala berarti dan kendaraan dapat beroperasi secar normal. Saat ini kendaraan Mitsubishi Fuso, khususnya Colt Diesel dilengkapi dengan double fuel filter dan dapat menyesuaikan dengan bahan bakar B30. Maka dari itu tidak perlu ada penyesuaian pada produk Colt Diesel. Sedangkan produk FUSO dan Fighter akan ada penyesuaian minor.

“Untuk truk Mitsubishi Fuso produksi sebelum 2020, kami akan mempersiapkan parts pendukung. Namun hal tersebut bukan merupakan perubahan besar, sehingga jika konsumen berniat untuk menyesuaikan parts kendaraannya maka kami akan dengan sigap menyediakannya sesuai kebutuhan konsumen” ujar Dony.

fuso

Tinggalkan komentar